Makalah Kritik Seni Lagu Iwan Fals

Tugas Kritik Seni
Lagu Iwan Fals “Orang Gila”

                                                                            Di susun oleh  
         Nama                             :         DEDDY MULIA
        NIM                              :         0150114
        Prodi/Jurusan                :         Karawitan/Seni Pertunjukan
        Dosen Pembimbing      :         Elmi Novita, M. Sn


                                               Image result for logo isbi aceh  


Semester  VI (Genap)
Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
Kota Jantho
2017
Latar Belakang
            Musik adalah bahasa yang universal. Dapat dijelaskan artinya adalah musik dapat dimengerti oleh setiap manusia, ,meski tidak sama bahasa, suku, agama, dan status sosialnya. Hal ini karena musik adalah bahasa kalbu,musik dapat dirasakan dan dinikmati tanpa harus memiliki ilmu tentang musik itu sendiri.
            Tetapi musik dapat dijabarkan atau dikritisi oleh orang-orang yang memiliki disiplin ilmu yang berkaitan dengan musik. Bagi kalangan kritisi musik, ada banyak aspek yang dipelajari dari sebuah karya musik, baik itu instrumental atau musik dengan lirik. Mengkritik sebaiknya di barengi dengan semangat untuk membenahi. Semangat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya. bukan sebaliknya. Jadi jikapun terjadi sebaliknya, berarti ada yang tidak beres dari proses kritik mengkritik itu. Hal itu yang harus bisa dicermati dan dicari jalan keluarnya
            Pada makalah ini penulis mencoba memberikan sebuah kritik seni dari sebuah lagu Iwan Fals yang berjudul “Orang Gila“. Sebuah lagu yang termasuk dalam album Orang Gila , yang dikeluarkan oleh Musika Record pada tahun 1995.
            Lirik Lagunya sebagai berikut :
                                    Orang Gila ( Iwan Fals )
            “Orang gila di lampu penyeberangan, jam dua malam
             Lewat pada saat lampu sedang merah, tepat di tengah-tengah zebra cross
             Irama langkahnya tidak berubah, seperti lagu lama
             Yang aku dengar menuju pulang, sendirian
Orang gila di lampu penyeberangan, rambutnya gimbal
Kumis dan jenggotnya jarang-jarang, membawa gendolan
Atau gombalan, atau makanan
melangkah terus lurus ke depan, melangkah terus lurus ke depan
Reff      Orang gila di lampu penyeberangan, Apa kabar?
            Aku sapa kamu diam, tersenyum tidak menangis tidak
            Kamu sapa siapa saja selamat malam…selamat malam…”

            Pada tulisan makalah ini, penulis membagi menjadi empat bagian yaitu :
1.      Deskripsi
2.      Analisis
3.      Interpretasi
4.      Evaluasi

1Deskripsi
            Penulis mencoba menjabarkan deskripsi dari lagu “Orang Gila“ karya Iwan Fals dengan mendengar lagu tersebut berulang-ulang. Dan penulis menuliskan notasi lagu secara sederhana agar lebih mudah mengkaji lebih dalam lagu ini.
            Lagu “Orang Gila” ini dibuka dengan intro dari suara keyboard yang bermain seperti gitar akustik. Kemudian perlahan masuk perkusi dan vokal Iwan Fals yang langsung bernyanyi pada oktaf tinggi. Seorang Billy memainkan keyboard, tetapi penulis dapat menangkap nuansa yang hadir adalah musik pentatonis Minang Kabau. Solo keyboard ini dimainkan di tengah lagu.


            Instrument musik yang digunakan antara lain :
            - keyboard
            - gitar akustik, gitar listrik
            - bass
            - drum
            - perkusi set
            Pada lagu ini Iwan Fals banyak bernyanyi dengan range vocal yang tinggi dan berteriak. Ini adalah ciri khas cara bernyanyi dari seorang Iwan Fals. Dan pada outro, Billy memainkan kembali nada-nada pentatonik Minang secara unisono antara keyboard dan gitar, tetapi berbeda dengan solo keyboard tadi. Pada outro mereka bermain dengan memainkan dinamik, staccato, dan Tutti ( serentak dengan notasi melodi yang sama)

2Analisis
·         Aransemen musiknya yang ditangani oleh Billy J. Budiardjo, yang sangat cerdas menggabungkan elemen-elemen dan alat musik standart menjadikan lagu ini sangat bagus. Drum, bass,keyboard dan gitar saling mengisi tanpa ada terjadi bentrokan, sehingga musik dari lagu ini begitu padat dan enak untuk dinikmati.
·         Tema dari lagu ini adalah perasaan seseorang ketika berjumpa dengan orang gila di tengah malam. Rupa serta tingkah orang gila ini dituangkan ke dalam syair lagu.
·         Syair yang dibuat oleh Iwan Fals sangat sederhana tetapi memiliki makna yang dalam. Beliau dapat melukiskan perjumpaannya dengan orang gila dengan kalimat yang indah, tanpa ada kesan ketakutan atau jengkel. Semua yang digambarkan dari lirik lagu ini sangat sesuai dengan apa yang penulis bayangkan tentang seseorang yang tidak waras.
·         Kreativitas dari keseluruhan personel band Iwan Fals sangat bagus dan hebat. Hal ini karena Iwan Fals selalu mengajak pemain musik dari personel-personel band terkenal yang sudah berpengalaman dalam membantu menggarap karya-karyanya.
·         Ekspresi Iwan Fals sangat terbaca pada lagu ini. Dan ini memang salah satu kepiawaian seorang Iwan, selalu bernyanyi dengan penuh penghayatan dan perasaan.

3Interpretasi
            Pesan yang ingin disampaikan dalam lagu ini ialah, kedamaian dapat pula dirasakan oleh orang yang tidak waras sekalipun. Ada kritik sosial yang tersirat yaitu mengapa kita yang memiliki jiwa dan kehidupan sosial yang normal tidak bisa menikmati hidup yang tenang dan tentram seperti orang gila yang dijumpai oleh penulis lagu?
           
4Evaluasi
            Kritik seni dalam lagu ini ialah kritik Jurnalistik, karena ada informasi dan pesan yang disampaikan didalam lagu ini. Penulis berkesimpulan lagu ini bercorak ekspresionis, karena secara spontan penulis lagu menuliskan pengalamannya berjumpa denga orang gila. Lengkap dengan tingkah lakunya, gerak-geriknya, rupa wajahnya, serta barang yang dibawa oleh orang gila tersebut.
            Di dalam lagu ini terdapat pesan moral dari tingkah-laku orang gila yang ditangkap oleh penulis lagu. Kelebihan lagu ini adalah penulis dapat menangkap secara langsung apa yang ingin disampaikan oleh Iwan Fals serta para pemusiknya melalui bunyi-bunyian alat musik yang dimainkan..
            Kekurangannya adalah meskipun sudah begitu lengkap cisri-ciri orang gila yang pencipta lagu tuangkan, tetapi masih sedikit sekali gambaran orang gila dari lagu ini yang bisa menjadi acuan pendengar membayangkan sosok orang gila. Karena dari gambaran yang Iwan Fals tuliskan di syair lagu tersebut, penulis terbayang dan mendapat sebuah kesan orang gila itu adalah sosok Iwan Fals sendiri.

  

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah tentang Geundrang Aceh